Welcome to FRENDI FERNANDO (Majenang)Website ... monggo dinikmati...

Selasa, 18 Desember 2012

"Masih Ada Asa di Kotaku" , karya pertama saya yang telah difilmkan (Frendy Fernando)

Hangat terik pagi, mengantar suasana segar menjadi bawaan aktifitas yang memang sebuah rutinitas harian. Rumah bilik nan sederhana sebagai pengantar cerita seorang anak teladan dari kota kecil yang ramah dengan suasana religius. Majenang, sebagai tempat yang dianggap mempunyai banyak potensi kehidupan. Di gadang-gadang menjadi sebuah kabupaten karena terlihat cukup berkompetitif disemua bidang baik bidang akademik maupun bidang-bidang lainnya terutama kesenian, dan prestasi-prestasi telah itu ditunjukan di tingkat regional maupun nasional. Terlebih untuk tahun kali ini, sebagian masyarakat berasumsi bahwa pemimpin kota kali sangat berpeluang menjadikan kota majenang sebagai suatu kota yang diharapkan menjadi Center for Exellent dalam bidang pendidikan dengan karakter terdepan di semua bidang lapangan. Kehidupan religius’pun sangat kental terasa diberbagai pojok desa-desa. Merupakan suatu kota idaman untuk kita bertempat, untuk kita menggoreskan tinta-tinta kemenangan kehidupan. Percintaan sebagai suatu anugerah yang dianggap sakral yang diagung-agungkan juga termasuk dalam jajaran sejarah berkehidupan dikota ini. Hal itu pulalah yang dialami oleh keluarga sederhana ini. Ini bukanlah keluarga yang kecil walau hanya terdiri dari sepasang suami istri. Mereka adalah keluarga besar, dimana didalam hati mereka tertancap jiwa yang besar. Berbesar hati, berbudi luhur, berlaku santun dan sederhana. Mereka juga bukanlah keluarga yang miskin meski mereka bertempat dirumah bilik dengan hanya terdiri dari 3 petak. Mereka kaya, kaya hati, kaya senyum, kaya semangat dan kaya prinsip. Sebagai seorang kepala keluarga, Pak Santoso tidak mau mengajarkan ketergantungan apapun kepada keluarganya. Dengan kehidupan yang sederhana itu’pun beliau tidak mau membuat Istrinya kecil hati. Beliau selalu menghibur “sang teman hidup” dengan canda-canda mesra dan hangat. Beliau sering menceritakan kehidupan Rosul yang penuh kesederhanaan namun selalu bisa membahagiakan keluarganya, bahwa bahagia tidak harus dengan sesuatu yang nampak, namun bahagia itu bersumber dari sebuah ketulusan dan rasa syukur. Tulus, yaitu bagaimana beliau bisa menempatkan dirinya sebagai seorang pemimpin keluarga yang harus bijak, menutupi segala rasa lelahnya menjemput rezeqi Tuhan, menghilangkan kegalauan hatinya dihadapan Istrinya. Karena beliau tidak pernah risau terhadap karunia Alloh yang tidak bisa beliau dapatkan, namun justru beliau lebih risau jikalau tidak bisa mensyukuri segala anugerah yang sudah ada. Beliau hanya bisa selalu berusaha dan bersyukur karena kunci dari bertambahnya karunia adalah dengan selalu bersyukur di keadaan apapun. Hal inilah yang membuat Bu Tati istri dari pak Santoso merasa begitu bahagia hidup bersama pak Santoso meski bertahun-tahun hidup dalam kesederhanaan. Bu Tati merasa bahwa Alloh memberikan karunia terbesarnya berupa suami yang sangat teladan, suami yang penuh kesejukan, suami yang tidak pernah berkata kasar atau’pun keras. Begitu pula pak Santoso yang merasa sangat tepat memilih Istri yang solikhah, penurut, dan sangat menerima keadaan apapun dari suaminya. 3 tahun bahtera rumah tangga mereka jalani hingga sang Istri kemudian mengandung anak pertamanya. Mengetahui Istrinya tengah hamil, sang suami bahagia begitu kepalang. Semangat kerjanya begitu luar biasa, namun tidak pernah lupa terhadap kewajibannya yakni Sholat 5 waktu. Rutin seusai sholat sang ayah selalu meneteskan air matanya sebagai ungkapan rasa syukur atas kelengkapan hidup yang ia dapatkan, seraya berdoa semoga Alloh SWT mengkaruniakan buah hati yang soleh solikhah, buah hati yang kelak akan mengenal siapa Penciptanya, membaktikan hidupnya untuk Tuhannya serta seluruh manusia. Begitu pula sang Istri yang rajin bangun sholat malam untuk kemudian meminta kepada Tuhan supaya buah hatinya kelak bisa berguna untuk agama, orang tua dan negaranya. Dan 9 bulan kemudian lahirlah seorang anak laki-laki yang gagah dengan berat 3,2 kg dan terlahir sempurna. “Gigih Santoso” begitu ayahnya memberikan nama untuk si buah hatinya, dengan harapan semoga saat besar nanti anaknya akan menjadi putra yang gigih, berani dan soleh. Kehidupan keluarga kecil itupun kini bertambah ramai saja dengan tangisan sang anak yang hampir tiap hari menghiasi suasana rumah Pak Santoso. Dengan penuh kehagatan terlihat setiap pagi sebelum berangkat bertani ke sawah garapannya, Pak Santoso selalu menyempatkan untuk menggendong dan membawa anaknya jalan-jalan didepan rumah. Beliau selalu menghibur anaknya tersebut dengan lantunan-lantunan sholawat atau dengan lagu-lagu jawa yang sarat dengan makna kehidupan. Tahun demi tahun berlalu, tumbuhlah Gigih menjadi anak yang pandai. Di semester pertama kelas 1 Sekolah Dasar saja Gigih sudah berhasil masuk ke peringkat 3 besar. Ya, ini adalah berkat do’a dan kerja keras kedua orang tuanya membimbing anaknya tersebut. Namun hal itu tidak membuat keluarga itu berbangga diri. Do’a dan syukur selalu terpanjat dari bibir mereka. Usaha untuk selalu mengajarkan anaknya hal-hal yang baik selalu mereka lakukan. Dan di pagi hari Sabtu yang terlihat cukup mendung kesibukan kecil terlihat dirumah Pak Santoso. Oh, rupanya hari itu Ibu Tati tengah mempersiapkan diri dan anaknya berangkat ke Sekolah untuk mengambil rapot akhir Semester Gigih. Terdengar cakap-cakap diantara keluarga kecil tersebut, “Nah sekarang kamu udah Cakep anakku, sekarang tolong ambilkan piring dan gelas kesini (meja makan) untuk kita makan bersama, Ibu mempersiapkan sayur dan Nasinya”, perintah Bu Tati kepada Anaknya. “ya Bu…” jawab sang anak yang sudah kelihatan sangat rapih. “Hari ini ya Bu pengambilan rapotnya?” Tanya Pak Santoso kepada Istrinya. “Iya Pak, kirain Bapak saja yang mendampingi Gigih mengambil raport…” Jawab sang istri. “he, penginnya sih gitu bu, tapi kan ibu tau sendiri bapak disuruh garap sawahnya Pak haji, yo mau gimana lagi, lumayan bu tambahan rezeqi dari Alloh….” Kata Pak Santoso sambil terlihat menyeruput teh hangat. Lalu ibu menyahut lagi, “iya pak, Alhamdulillah….” “Ya sekalian ibu pengin tahu saja bagaimana suasana pengambilan raport di sekolah kan ibu juga nanti bisa silaturahmi dengan guru-guru gigih dan wali murid lainnya….”Oh ya Pak, pulangnya nanti jangan terlalu sore ya, Dzuhur saja, takutnya kecapean lagi kaya kemarin Pak…” “Iya Istriku yang cantik, Tahun’pun berganti. Dan kejadian memilukan menimpa Bu Tati. Suami tercintanya harus emninggalkannya untuk selama-lamanya dikarenakan serangan jantung yang tiba-tiba. Kejadian itu sungguh merupakan pukulan yg sangat keras untuk sebagian terlihat sandal jepit berada diteras rumah,kemudian keluarlah seorang ibu,ibu tati namanya,beliau terlihat membawa keresek dan rantang makanan yg akan dibawanya ke tempat kerjanya yaitu sebagai buruh cuci.lalu dia sedikit berteriak, Gih…gigih….tolong nanti kalo kamu udah mau brgkt pintu jangan lupa dikunci ya,ibu sudah bawa kunci serepnya.ibu berangkat dulu…assalamualaikum Iya bu,walaikumslalam”””teriak seorang laki-laki berusia remaja,yang memang dia adalah siswa kelas 3 MA di daerah cigaru. Lalu keluarlah gigih dengan sedikit tergesa karena takut terlambat. (langsung ke setting selanjutnya yaitu suasana pulang sekolah). Ternyata gigih memang sudah punya kekasih hati yaitu ratih namanya,(ratih adalah gadis yang pendiam,solihah dan pintar) dirumah’pun dia dikenal sebagai gadis yang sangat patuh terhadap orang tuanya, dia lebih memilih diam dikamar dan membaca buku atau sekedar melihat bintang-bintang dimalam hari ketimbang keluyuran diluar), itulah yang mebuat gigih sangat kagum terhadap ratih…. namun hubungan mereka sangat dijaga dengan baik sehingga mereka tidak pernah melakukan hal-hal yg diluar aturan agama yakni bersentuhan. Itulah arti cinta suci. Nampaknya mereka sedang membicarakan rencana nanti setelah lulus. Ratih dan kaawannya si nadia berencana akan kuliah di STAIS ngambil jurusan Ekonomi. Ratih sendiri berharap juga mudah2an gigih akan kuliah di stais juga dan mengambil jurusan Tarbiyah pendidikan agama islam. Lalu gigih bertanya kepada ratih alasan apa kenapa dia memilih kampus STAIS sebagai tujuan pendidikannya selanjutnya. Ratih beralasan bahwa disamping dekat dengan rumah, kampus STAIS juga murah namun sangat berkelas terbukti dengan banyaknya berita-berita dari kawan2nya terutama kakak2 kelasnya yang sekarang sudah menjadi mahasiswa disana. Di stais juga dirasa pas sekali dengan jurusan yang ia ambil di SMA yakni Ekonomi, diSTAIS akandiajarkan tentang Ekonomi yang berbasis Syariah. Dan untuk mata kuliah dasar umumnya’pun sangat menarik yaitu banyaknya pendidikan karakter yang diajarkan supaya kita takut terhadap korupsi, peduli terhadap rakyat juga kritis terhadap masalah2 lingkungan. Itulah yang dirasa sebagai alas an utama kenapa kita wajib ke STAIS. Mendengar alasan tersebut gigih sangat tertarik untuk kapan2 datang ke kampus STAIS. Disaat-saat ngobrol itulah datang sahabat karib dari gigih, hendro namanya (obsesi menjadi seorang boyzband terkenal,meski dia menyadari bahwa itu akan sangat mustahil terealisasi namun disitulah letak keunikan sifat si hendro,semangatnya begitu tinggi untuk meraih obsesinya itu).hendro datang dan menyanyikan lagu “I heart you” (smash) yang diiringi oleh dancer anak2 dari Palembang yg menggunakan cadar). Itulah persahabatan yang terjadi dimasa2 SMA, hingga akhirnya mereka lulus…namun saat lulus sekolah, hampir semua teman akan melanjutkan ke jenjang yg lebih tinggi yakni kuliah. Dan kebanyakan mereka akan melanjutkan ke kampus yang dekat dan berkualitas yakni STAIS majenang, termasuk ratih dan hendro’pun akan melanjutkan ke sekolah tersebut. Saking penasarannya, akhirnya gigih ikut pergi ke STAIS untuk sekedar pengin lihat kampus yang sering disebut2 oleh temannya tersebut. Bersama kawan2nya dia menginjakan kaki di pintu gerbang stais, (walau dia sendiri belum yakin apakah dia akan melanjutkan sekolahnya atau tidak). Wow, matanya terbelalak, melihat keindahan dan kesejukan suasana kampus yang memang berada dilingkungan pondok. Gigih sangat antusias, dia kelilingi ruangan per ruangan yang ada (sambil menunggu temannya sedang mendaftar). Dia melihat bagaimana para mahasiswa berpakaian rapih dan indah. Suasana belajarnya sangat mendukung dengan pepohonan yang rindang. Ruangan yang luas dan bersih.itu membuat dia semakin bertekad menceritakan semuanya ke ibunya. Dalam hati Dia berjanji akan bekerja untuk mencari biaya sendiri demi bisa kuliah dikampus tersebut. Dia pulang sambil terus tersenyum membayangkan seandainya dia bisa kuliah dikampus tersebut, apalagi bersama ratih dan teman2nya. (langsung setting di rumah saat sore hari) Dengan hati dan ucapan yang sedikit ragu, gigih mencoba berbicara baik-baik kepada ibunya. Perlahan gigih mencoba merayu ibunya, “bu, ibu cape ya bu…kasihan ibu kerja terus tiap hari, sinih gigih pijitin kakinya bu…,pinta gigih. Lalu ibunya menjawab “yo ini kan demi kita le…alhamdulillah denga kerjaan seperti ini ibu bisa membiayai sekolahmu sampe kuliah” makasih ya le, paling tidak kamu sudah sangat membanggakan ibu saat ibu naik ke atas panggung kemarin karena ternyata nilai ujian kamu paling bagus…kalo saja bapak masih ada, pasti bapak yang akan naik ke atas panggung dan ibu’lah orang yang akan bertepuk tangan paling keras disana…doakan bapakmu ya lee…mudah2an dikasih jalan yang terang diakhirat….(sambil meneteskan air mata)… “sudah bu, bapak pasti sangat bangga punya istri yang luar biasa seperti ibu…” aku juga sangat bangga punya ayah seperti bapak yang pinter baget milih istri seperti ibu…hehehe…(sahut gigih sambil menghibur ibunya) Bisa aja kamu lee…(jawab ibu sambil mengusap air matanya)..oh ya lee, dari tadi pulang ke rumah sepertinya wajah kamu Nampak semringah sekali, ada apa ayo??? Bagi-bagi dong ceritanya ke ibu… “hehe, engga apa-apa kok bu… sungguh tidak apa2 (jawab gigih sambil terus tersenyum) “hem, mata dan senyuman kamu tidak bisa bohong lee…ayo cerita dong ke ibu…. “kemudian gigih menjawab “…tapi janji ya ibu jangan marah atau bingung jika gigih cerita…??? Loh sejak kapan ibumu ini jadi orang pemarah lee…mau teriak2 saja mungkin ibu sudah tidak kuat,he…ayo cerita nak…..(sahut ibu) “gini bu, tadi saya sengaja ikut ratih dan teman2 pergi ke ….pergi ke….(berucap dgn sedikit ragu)… Pergi kemana lee…???? Ayo ngomong saja….(kata ibu) ‘iya bu, tadi saya ikut mereka pergi ke kampus STAIS Majenang bu, itu loh kampus yang sering ddiceritakan oleh tetangga disini, ibu2 disini kan rata2 pengin anak2nya kuliah disana…(kemudian terdiam sambil menatap ibunya yg juga terdiam gigih balik bertanya)…bu, ibu gak marah kan gigih ngelakuin hal ini…??? (sambil tersenyum ibunya menjawab)…tidak nak, lanjutkan saja ceritamu…bagaimana suasana disana??? “waahhhh luar biasa bu (jawab gigih sambil sedikit berapi-api dan berpindah tempat duduknya disamping kanan ibunya”)….disana suasananya sejuk, indah dan asri bu…berada di lingkungan pondok pesantren dengan ruang kelas yang luas dan memadai…kursinya bu.sudah langsung ada mejanya,wow keren pokonya bu….oh ya disetiap kelas juga dipasang LCD monitor …itu loh kaya yang buat nonton layar2 tancap gitu bu…oh ya bu,biayanya murah bu…dan yang pasti mahasiswanya sudah banyak dan pinter2 agama bu….ibu pengin kan nantinya gigih nerusin perjuangan ayah jadi guru ngaji disini….(sambil merayu ibunya)…nah kalo gigih sekolah disitu bum aka gigih akan dapat banyak ilmu agama bu…hem kalo si ratih dan hendro rencannya mau ngambil jurusan ekonomi syariah bu, katanya sih biar jadi pebisnis yang syariah bu, maksudnya sukses dengan cara2 yang halal sesuai agama bu….keren kan buuu??? ‘”wah luar biasa nak, ibu jadi ikut penasaran”””…(sedikit berpura2 utk menggmbirakan hati anaknya)…kemudian kembali melanjutkan perkataannya untuk memberikan pengertian ke gigih….”nak, ibu semakin yakin bahwa ayahmu sangat bangga padamu…beliau memang sangat bercita2 menjadikanmu penerusnya yg bisa jauh lebih pintar darinya, namun takdir mengambil ayahmu sebelum beliau melihatmu tumbuh dewasa seperti sekarang ini. Semenjak ayahmu pergi itulah, ibu seakan kehilangan semangat hidup ibu, hati ibu serasa kosong…seseorang yang sering ibu kirimi makan tiap hari disawah telah tak ada lagi…laki-laki yang sangat bertanggung jawab terhadap ibu dan kamu telah pergi selama2nya. Tak ada lagi yang menggantikan ibu untuk menggendongmu atau sekedar menceritakan sejarah para nabi untuk mengantar tidurmu…sejak saat itulah ibu mulai putus asa…kadang jeritan tangismu’pun ibu sampai tak mendengar ketika harus mengingat ayahmu. Disitulah letak kelemahan ibu…ibu terlalu menggantungkan cinta dan hidup ini kepada ayahmu…ibi salah nak,ibu salah…(sambil meneteskan air mata)…seharusnya ibu menggantungkan hidup ini kepada Alloh SWT, mengedepankan cinta ini hanya untukNYA dan mensyukuri bahwa paling tidak ibu telah berjodoh dengan manusia ciptaannya yang luar biasa yaitu ayahmu…hal ini ibu sadari saat ibu memperhatikan kamu yang meski tanpa kasih saying ayahmu, kamu tumbuh begitu cepat dan pintar…disekolah dasar kamu selalu membuat ibu merinding dengan teriakan teman2mu yang sudah hafal pasti kamulah juara satu dikelasmu…dari situ ibu bertekad untuk terus bisa membiayai sekolah kamu sampai jenjang2 selanjutnya meski harus jd tukang cuci…hingga akhirnya saat ini kamu telah lulus SMA…. Namun maaf nak, tak ada sedikitpun maksud ibu membuat hatimu kecewa atau membuat semangatmu pudar…ibu hanya menyadari bahwa fisik ibu yang sekarang sudah tidak memungkinkan untuk terus bekerja sampai kamu lulus kuliah….(sambil memegang dadanya yang sering sesak…) “(gigih sedikit terdiam…..)…iya bu, gigih Cuma bisa berucap terima kasih untuk ibu atas semuanya….makasih sudah jadi ibu yang paling baik sama gigih….gigih tidak akan memaksakan diri untuk kuliah….(tapi jauh dilubuk hati yang terdalam gigih akan memperjuangkan cita2nya tersebut)… (setting langsung di malam hari dan gigih sengaja bangun untuk melakukan sholat tahajud, memohon petunjuk dan pertolonga kepada Alloh SWT)…seusai sholat dia berdo’a: “ya Alloh ya Tuhanku… Kau genggam dunia ini denga segala rupa kehidupannya… Kau ciptakan Ibu untuk menemani hidupku yang luar biasa ini… Kau pilihkan jodoh untuk ibuku sebagai imam yang sangat setia… Semua itu aku syukuri ya Robb… Ya Rabb…Kau’pun tau segala yang terjadi dengan ibu dan diriku,,, Malam ini Kau mengizinkanku untuk meminta kepadaMU… Dan Kau’pun berjanji akan mengabulkan setiap do’a hambaMU yang merendahkan diri dihadapanMU disepertiga malam… Ampuni dosa ayah dan ibuku ya Rabb…tempatkan ayahku ditempatmu yang mulia… Sabarkan dan lipatgandakan pahala untuk ibuku…. Serta ampunilah dosa2ku wahai Tuhanku… Kini dengan segala kerendahan hati diri ini menghiba belas kasihMU ya Alloh… Tunjukkan jalan atas semua ini, hamba ingin sekali melanjutkan sekolah, namun Engkau tahu ya Rabb, diri ini tak kuasa apa2… Berikan jalan yang Kau ridhoi ya Rabb, supaya hamba bisa kuliah… Hanya padaMU hamba memohon petunjuk ya Rabb… Ya fattahu ya Razaq…bukakanlah pintu rizkiMU untuk hamba menjemputnya… Permudahkan lah ya Rabbb…. Amin….robbana atina…….. (hingga akhirnya ada lowongan kerja diluar kota dengan upah yang lumayan, dan gigihpun bersedia bekerja disitu untuk mencari modal dengan harapan 1 tahun yang akan dating dia bisa menapat modal banyak untuk usahanya dirumah) Hal ini ia ceritakan kepada ibunya, meski sedikit tidak setuju namun akhirnya ibu’nya pun menyetujuinya…(harus gmn lagi)…. Dan gigihpun mengajak ketemuan ratih ditempat biasa (tempat duduk ditaman ) “gmn kabar ayah kamu ratih….??baik2 saja kan??? (Tanya gigih) Iya mas…alhamdulillah sehat….ibu gimana mas??? (jawab ratih) Gigih : “Alhamdulillah sehat juga…oh ya gmn hari2 pertama kuliah??? Ratih : Alhamdulillah mas, dapat tambahan2 ilmu yang dulu kita belum tau…dosen2nya ramah,teman2nya pun begitu saling menghargai satu sama lain….mas gigih sendiri rencananya mau gimana?? Gigih : oh iya, itulah yang mau saya bicarakan sama ratih…gini, rencananya saya mau kerja dulu didaerah purwokerto, disana lagi ada kantor yang butuh kasir lulusan SMA sederajat. Saya piker kenapa tidak saya coba kerja dulu untuk mencari modal usaha, siapa tau nanti dengan modal tersebut saya bisa usaha dimajenag saja sambil kuliah tentunya…gmn menurut ratih,,??? Ratih : (dengan sedikit bingung dan terdiam)………..apa ibu setuju mas?? Gigih : tadinya ibu berat mengizinkannya, tapi mungkin karena niat dan tekadku sudah bulat,beliau tidak bisa melarangnya… Ratih : oh gitu…ya sudah mas, asalkan ibu sudah mengizinkan tentunya ratih juga akan selalu mendukung niat2 baik mas gigih….doa saya akan menyertai mas… Gigih : Alhamdulillah, makasih ratih…. (singkat cerita akhirnya dengan perasaan berat hati gigih pergi meninggalkan rumahnya. Lambaian tangan ibu, ratih dan hendro membuat gigih semakin sedih, namun tekadnya begitu kuat… Ibunya memeluk ratih dan menangis…) Dengan bus gigih pergi ke purwokerto, sambil merenungi diri, dia teringat surat yang diberikan ratih kepadanya dan mulai membacanya…..(lagu safary love story)…oh…. 3 bulan berlalu dan gigih sudah mulai merasakan rindu yang sangat mendalam kepada ibunya, kepada ratih dan teman2nya…(disela2 istirahatnya dia merasakan hal itu)…(lagu pemuda idaman) Begitupun ratih yang memang sangat kesepian ditinggal gigih…di dalam ruangan dia melihat keluar dan membayangkan seandainya ada gigih disini…dia juga membayangkan saat2 tertawa bersama gigih dan teman2nya (lagu luna maya,suara)….kemudian ratih dinasehati oleh teman karibnya “Nadia….sudah ratih…tidak usah berfikir terlalu dalam…dia ngelakuin ini kan juga demi masa depannya…aku yakin banget kalo dia pasti juga sangat merindukan kamu….tenang saja sayaanggg (sambil memeluk ratih dari belakang)… Lalu ratih menyela “iya, aku yakin itu….tapi sekarang masalahnya lain… Masalah opo meneh toh cah ayu…???(Tanya nadia) Masalahnya ternyata aku mau dijodohkan oleh bapakku dengan anak kepala desa….??? What….?????!!!! (nadia kaget…disusul oleh kagetnya teman2nya yang lain…what!!!(hendro)….what….!!!!(sri haryati)….what!!!!(mas hasal sambil muncrat minumannya)))…. Ih lebbbaayyy bgt pada….iya nad, aku mau dijodohkan….???? Hemmmmm,lemes semua denger berita itu,,,,,(lebbbayyy dot com)))) Eh apa kabar ibu tati ya…aku udah lama gak jenguk beliau, nadia dan vega…nanti pulang kuliah temani aku jenguk ibu tati ya di rumah….(Tanya ratih kpd temennnya) Vega…: bu tati eta saha…??? Nadia : huh dasar lola…bu tati itu istrinya rano karno……paham!!! Vega: wah istri rano karno….cihuuuyyyy ntar minta foto ama rano karno atuh saya,,,,??? Nadia :: veggggaaaaaa….km tuh ya, bu tati ya ibunya gigih, dasar pelupa… kalo bahasa inggris kamu gak pinter udah tek D.O. kamu jadi temenku… Vega : oohhh hehe, iya maaapppp222…lupa abi teh,,,,hehe,(sambil mikir lagi lalu Tanya))…eh nadia tadi kamu bilang kita mau D.O.,…D.O. sih naeun??? Nadia ::…huuuuhhh dasar lola….nih… D.O itu yah….maksudee…LOE ….GUEEE,,,,RAMPUNGAANNN!!!!!....paham kamu???? Vega: ….apaaa…..jangan naaadddd…. Ratih : udah2 ah,becanda aja…ayoh cpt kita kesana….(sambil menarik keduanya)…. Lalu ketiganya pergi mengunjungi ibunya dengan membawa oleh2… Tok-tok…assalamualaikum bu….asslamaulaikum bu…(berulang kali mereka bergantian mengucap salam namun tidak ada jawaban) Nadia : eh Ratih, nih pintu gak dikunci ternyata,pasti ibu ada didalam…kita masuk aja langsung…. Ratih : iya ayoh… Vega : eh jangan, ntar kita dikira malming….eh maksdunya maling…. Nadia : ah berisik kamu…cpt ayo ikut masuk…. (settting langsung menuju dirumah saat ibu mulai sesak nafas…lalu ketiganya panic dan membaringkannya ditempat tidur,,,,) Dengan terbata-bata ibu tati berkata “titip gigih ya nak….kalian sahabat2nya…titip gigih….”” Ratih : bu jangan bicara seperti itu,,,,ayo kita kerumah sakit bu…. Ibu : jangan nak…seeprtinya memang sudah waktunya ibu pergi….hubungi gigih ya….hubungi dia…..laaaiilllllaaaahailllaaallllooohh….muhammmadarrrosulullooooh….(kemudian menghembuskan nafas terakhirnya dan menutup mata perlahan…. INNALILLAHIWAINNAILAIHI ROJIUNNN…sontak mereka bertiga mengucapakan itu dan menangis….kemudian ratih mencoba menelfon gigih yang kebetulan baru saja pulang dr tempat kerja… Gigih : assalamualaikum ratih, gimana kabar,,, Ratih : walaikumsalam mas….(sambil terisak…) Gigih : loh suara kamu seperti menangis…kamu sakit??? Ratih : tidak mas….bukan itu… Gigih : lalu apa??? Ratih : ibu tati mas….ibu tati…. Gigih : kenapa dgn ibuku ratih, beliau sakit??? Ratih : tidak mas…beliau…beliau….beliau baru saja menghadap Alloh SWT… (sontak handphonnya jatuh tak terasa dan kemudian gigih terkejut terdiam…sambil meneteskan air mata…..dia langsung menegmasi barangnya untuk segeta pulang….)lagu erie susan muara kasih bunda….) didalam bis pun dia menangis terus….. (hingga akhirnya sampailah gigih dirumahnya yang memang sudah dikerumuni warga dan teman2nya….dan kemudian gigih perlahan masuk dengan tubuh yang lemas dan sebentar menatap teman2nya yg sedang menangis….kemudian berlutut merangkul jasad ibunya,,,,)…lagu haddad alwi al itirof….. Ibuuu,,,maafin gigih bu…gigih ninggalin ibu sendirian….maafin gigih buu….gigih belum bisa membalas jasa2 ibu…gigih belum bisa bahagiain ibu….. Bu….gigih udah pulang bu….gigih disini,,,,ibu gak sendiri lagi…. (melihat hal itu, ratih lari keluar dan menangis tersedu….) Lalu hendro pun memegang pundak gigih, dan berusaha menasehati gigih…. “sudah bro….Alloh jauh lebih sayang kepada Ibumu….Alloh jauh lebih sayang….(dan gigih’pun merangkul hendro dan menangis….)) Beberapa bulan telah berlalu namun gigih masih dalam keadaan terpuruknya, dia masih sering mengenang masa2 bersama ibunya, dia membayangkan saat2 ibunya setiap hari pergi membawa rantang unung bekerja, dia juga melihat kembali foto2 ibu dan ayahnya serta dirinya yang sudah mulai usang…(melly goeslaw , bunda) Kemudian suatu hari hendro, ratih, nadia dan vega dating mengunjungi rumah gigih…. Mereka ngobrol2 banyak tentang kuliahnya untuk sedikit menghibur gigih…hingga kemudian mereka terdiam karena melihat gigih masih saja diam…. Ratih : mas….udah baikkan toh??? Gigih : eh,,,iya,,,,saya tidak apa2 ko….oh ya gmn kuliahnya seru bgt tuh,,,lanjutin dong…. Hendro “:ya begitulah….kamu sendiri jadi mau kuliah, pertengahan bulan ini pendaftaran mahasiswa baru sudah mulai dibuka…kamu jadi kan kuliah tahun ini??? Gigih : hem,,,insya Alloh,tapi kalian tau sendiri bagaimana keadanku sekarang….aku sudah tidak bekerja lagi….sisa upahku hanya cukup untuk makan sehari-hari…. Nadia : tenang aja gih….pendaftarannya murah kok….bisa di cicil juga loh…. Vega : iya gih, bisa dicicil loh,tapi dulu kata bagian administrasi nyicilnya gak boleh pake beras gih…. Nadia : ssstttt!!!vega kamu tuh reseh ya ngomongnya…. Vega : iiihhh emang gitu kok dulu mereka ngomongnya ke akuu…. Nadia : iya tapi kan itu Cuma bercanda…..bener2 lola ya kamu…. Ratih : ssstt, sudah2….kita lg nanya ke gigih kok malah kalian yang rebut… Gigih : hehe, kalo memang bisa dicicil’pun apa aku bisa membayarnya nanti… Ratih : mas….cacing saja yang hidupnya ditanah bisa makan tiap hari, bisa dicukupi tiap hari…masa mas gigih yang manusia malah pesimis gitu,,,,buktikan kalo mas adalah putra kebanggaan almarhumah ibu tati mas….buktikan…. Hendro : iya gih….sambil berjalannya waktu,kita juga tidak akan menutup mata untuk membantu mencarikan pekerjaan itu untuk kamu….percayalah… Gigih : ….(terdiam sejenak)….Iya insya Alloh saya akan coba berusaha…. Nadia : (sambil merangkul ratih)…nah gitu donk….hehe (singkat cerita akhirnya gigih beranikan diri untuk mendaftarkan diri ke kampus STAIS. Ternyata dia tidak sendiri saat itu, ada beberapa remaja yang keliahatannya pun akan mendaftar, namun masih bingung kemana harus mendaftar… Terdengar suara dengan logat sumatera atau lebih tepatnya Palembang, mereka bergumam satu sama lain…kebingungan,,,,,dan kemudian salah satu dari mereka ada yang disuruh bertanya kepada gigih, karena mengira gigih adalah salah satu mahasiswa tersebut. Dengan logat Palembang salah satu remaja tersebut bertanya “hey mas…..kalo boleh saya Tanya, dimana ya tempat untuk mendaftar jadi new mahasiswa….hehe, Kemudian gigih menjawab :he, mf mba….saya juga calon mahasiswa baru yang mau mendaftar, saya juga belum tahu…. Palembang : oh gitu yo…maaf mas….(sambil berbisik kepada teman2nya, “dia juga nak tauuu…..) Gigih : tapi sepertinya di atas tangga itu mba, itu ada tulisannya terpampang….ayo kita coba kesana… Palembang : oh iya hayooo….. Kemudian mereka naik dan menemui pak hasan selaku paniti penerimaan mahasiswa baru yang mengurusi formulir dan administrasi…. Gigih : assalamualaikum….. Pak hasan : walaikumsalam. Selamat pagi mas….silahkan duduk disini…mba’nya ngantri dulu dibelakang ya mba….ada yang bisa saya bantu mas? Gigih : oh iya, e…saya mau mendaftar jadi mahasiswa baru…. Pak hasan : oh iya iya….silahkan ini mengisi formulirnya dulu…. Gigih : iya pak, tapi sebelumnya saya mau Tanya dulu, apakah biaya daftar ulangnya bisa di angsur??? Pak hasan : oh tentu saja boleh mas, memang itu program kampus kami supaya tidak terlalu memberatkan para calon mahasiswa baru….mas’nya rencana mau ngambil jurusan apa? Gigih : oh boleh pak,??? Ya,,e ,,,saya mau ngambil jurursan tarbiyah pak…. Pak hasan : oh kalo tarbiyah pake formulir yang berwarna biru mas….silahkan diisi dulu dibelakang….cita2nya mau jadi guru agama ya mas??? Gigih : hem insya Alloh pak, terima kasih…. (lalu gigih kebelakang untuk mengisi formulir dan bergantian dengan yang lain) Setelah gigih selesai dia menyerahkan formulir tersebut dan mendapat ucapan selamat bergabung dari pak hasan… Namun gigih tidak langsung pulang, dia coba melihat kembali pemandangan disekitar kampus yang sejuk dan asri….hingga tanpa sadar terdengar suara memanggil kata mas… “mas…mas….’’…ternyata suara anak2 palembang tadi….mas ayo kita pulang,,,, Oh ayo,,,jawab gigih…. Disela2 perjalanan mereka mencoba berkenalan… Ersi : mas namanya siapa mas? Gigih : oh saya gigih….mba sendiri dan temen2nya namanya siapa? Ersi : oh saya ersi, ini eli Diana, dia…..,lalu dia…… Gigih : oh….asalnya dr mana mba, kok kayaknya logatnya bukan orang jawa???kalo saya asli jawa mba, rumah di majenang….ini masih termasuk kecamatan majenang…. Eli Diana : oh majenang…iya majenang….saya baru ingat,,,maklum, sebenarnya kami dari Palembang…sumatera selatan, itu loh dekat stadion jakabaring yang kemarin jadi tempat pembukaan sea games… Gigih : oh iya Palembang itu,,,,wow jauh amat mba, kok bisa sampe sini bagaimana ceritanya Palembang : oh itu, sebenarnya ada saudara kami dimajenang yang berkata kalo disini ada perguruan tinggi islam yang cukup berkualitas dan mumpuni…akhirnya kami terima tawaran teman kami karena selain memang kami ingin merantau, juga kami yakin kalau kampus ini memang berkualitas, kami sering buka websitnya juga kami buka di internet kam dapati banyak sekali foto2 kegiatan dikampus ini…. Gigih : oh yah??? Wah saya malah belum pernah liat di internet mba,nanti akan saya coba liat mba… Ersi : iya, coba saya kau ketik Stais Majenang lalu kau klik Gambar, disitu akan muncul foto2 kegiatan kampus ini. Atau diwebsitenya saja mas….di alamat……….. Gigih : oh iya mba, nanti akan saya coba, ya sudah mba saya pulang dulu, sepeda saya di parkiran…..assalamulaikum Palembang : oh iya walaikumsalam, sampai berjumpa lagi mas…. (singkat cerita akhirnya gigih diterima menjadi mahasiswa STAIS,)kemudian dia berkuliah di kampus STAIS bersama kawan2nya…(shoot kegiatan perkuliahan gigih,dia sangat aktif, sholatnya rajin, diiringi lagu wali abatasa)… Melihat keaktifan dan kesolehan dari gigih, Viona sahabat barunya mulai kagum dengan kepribadiannya yang baik. Viona mulai sering melihat gerak gerik gigih (sherina cinta pertama)….kekaguman viona bertambah saat Windy teman karibnya berkata kalo ternyata gigih anak yatim piatu yang membiayai kuliahnya sendiri…. Amazing!!!….begitu kata yang terucapa dari viona… Kemudian viona mulai sering menceriatakan sosok gigih kepada kawan2nya….(ngobrol tentang gigih…) Viona : wind…kamu pernah gak jatuh cinta??? Windy : pernah sih, tp cinta monyet gitu dulu waktu SMP…kamu sendiri??? Viona : aku belum pernah….tapi kali ini kok rasanya beda ya…. Risa : beda gimana mba brooo….? Viona : ya…ya beda aja….aku baru kali kagum dengan seorang laki-laki yang menurutku dia beda aja… Risa : beda gimana? Viona : (sambil matanya melayang)…ya beda lah…kepribadiannya tuh lain, dia punya otak yang encer, soleh, juga fighting spiritnya luar biasa untuk mebiayai kuliahnya…. Windy :…oooohhhh??aku tau sekarang, kamu lg memuji2 si gigih kan??? Risa : gigih…??? Gigih si super kalem itu???yang aktif kalo bertanya ke dosen…..?? Windy :yoyoy ris…siapa lagi??...by the way….kamu jatuh cinta ke dia vi???(sambil mengalihkan kepalanya kearah viona…) Viona : ahhh,,,gak tau juga sih….aku ngerasa seneng aja kalo ngeliat dia…. Windy : ya itu namanya cinta mba broooo…..ya, kamu lg jatuh cinta namanya…. Viona : masa sihhh….hehee (sambil tersenyum sumringah……) Risa : wah temen kita lg gedebug love nih….. Viona : hhehe,tp aku kurang yakin apa dia juga cinta ke aku….. Windy : why mba broo??/…lu kurang apa? Kamu tajir, cakep pula…. Viona : ya gak tau aja, aku merasa gak PD aja…. Risa : oh itu, tenang aja…..Palembaaang (memanggil anak2 palembang dan kemudian menyanyikan lagu cherrybele beautiful)….dancinggggggg…… (setting langsung ke rumah hendro, saat itu gigih sedang bercakap dengan hendro) Hendro: gimana kuliahnya lancar….?? Gigih : Alhamdulillah bro, menyenangkan….aku bisa tambah ilmu banyak banget, melatihku untuk bisa berbicara didepan orang banyak dan yag pasti banyak pelajaran ahlak dan sikap hidup yang bisa aku pegang untuk menjalani kehidupan ini….aku dijarai untuk kritis, dinamis da religious…. Hendro : bagus lah kalo gitu, beruntung banget kan kamu bisa kuliah disana, apalagi bareng anak2 palembang, tuh mereka kost dibelakang….hhee Gigih : iya bro, tapi satu yang mengganjal, aku pengin banget cari untuk membiayai kuliahku…insya Alloh besok aku akan coba melamar ke took atau kantor2 dikotaa majenang… Hendro : nah gitu donk, jangan pernah ada kata pesimis dalam hidup ini, selama Tuhan masih ngasih kita umur, selama itu pula Dia menurunkan rezeqinya untuk kita…tugas kita bukan mencari tersebut, tapi kita menjemput rizki tersebut, tentunya dengan cara2 yang diridhoinya… (kemudian keesokan harinya, dengan mengendarai sepeda, gigih berpakaian rapih membawa tas yang isinya beberapa dokumen surat lamaran,,,,,,dia coba masuk kebeberapa took namun tertolak karena memang tidak ada lowongan….ada beberapa lowongan namun dikhusukan untuk S1 semuanya….hinggga akhirnya dia merasa lelah dan duduk dipendopo Alun2 menatap luas jalan protocol….)sambil istirahat dia kembali teringat ibunya dan juga teringat nasehat dari hendro…. Kemudian dia melanjtukan perjalanannya , dan terhentilah dia didepan rumah koko liong…. Ya,koko liong adalah majikan Laundry tempat ibunya bekerja dulu sebagai tukang cuci…. (settting langsung dipercakapan antara gigih dan kokoh liong) KL : ya memang, semenjak ibu kamu tiada, kami belum bisa mendapatkan penggantinya…apa serius kamu mau jadi tukang cuci, kamu kan mahasiswa,laki-laki lagi…apa tidak malu…??? Gigih : tidak apa koh….saya mau, yang penting kerjaan tersebut halal, kalo saya ngurusin omongan orang ya cape sendiri koh….saya mau koh…. KL : oh ya sudah kalo begitu, mulai besok tiap pagi kamu mencuci baju2 yg ada disini, tapi apa kamu bisa mencuci…??? Gigih : bisa koh…!!! Saya dari kecil memang mencuci pakaian sendiri, kan ibu sudah harus berangkat pagi2…. KL : oh iya, baik mulai besok kamu bekerja disini, setelah cucian selesai semuanya, kamu silahkan pergi ke konter HP milik adik saya, kamu bantu dia jualan ya….nanti saya hubungi dia….lalu kuliah kamu gimana? Gigih : kuliah saya ambil jam sore koh…. KL : oh ya sudah, selamat bekerja ya??? Gigih : yak oh, terima kasih banyak koh, terima kasih…. (lalu dengan muka yang tampak sangat bahagia gigh langsung menuju ke rumah hendro untuk mengabarkan kepadanya bahwa dia sudah diterima kerja….) Gigih : assalamualaikum bro, Hendro : walaikumsalam, wah wah wah….tampak bahagia sekali kamu gih…??? Gigih : iya bro, aku udah dapet kerjaan, Alhamdulillah…. Hendro : wah selamat bro….ayo kita rayakan…. Gigih : rayakan??? Hendro : iya…palembaaangggg Palembang: serentak berkata “ haaahhh kita lagiiii….”kemudian mereka dancing lagu dragon boyz…..lalu datang nadia, vega, risa dan windy yang ikut ngedance bareng…. (setting langsung ke kerjaan gigih, dia mencuci lalu berjualan dikonter wasis, adik koko liong…)hingga kemudian setelah bekerja, gigih menyempatkan pergi ke makam ayah dan ibunya yang memang berjejer. (haddad alwi,ilaika) Seusai mendoakan kedua orang tuaya dimakam….tiba gigih mendapat sms dari viona yang mengajak bertemu dijalan kompas…. Dengan ditemani windy dan risa, viona akan mengungkapkan perasaannya kepada gigih. Terjadilah percakapan empat mata antara keduanya….(agnes monica,rindu) Viona : dari mana gih… Gigih : oh, aku dari makam ibu dan ayah…sudah lama aku tak kesana… Viona : oh, denger-denger juga kamu sudah bekerja ya, selamat ya gih… Gigih : oh ya, terima kasih vi….. Viona : aku salut sama kamu gih….kamu begitu semangat,dan tanpa kenal lelah…beruntung nanti orang yang akan mendampingimu… Gigih : ah bisa aja kamu vi…kamu juga gadis yang cantik dan pendiam, jarang ada cewe kaya kamu… Viona : masa sih,hemmm….dari itu aku pengin kita bisa jadi…jadi sahabat,yang memang lebih dari sekedar sahabat…. Gigih : apa???....aduh, maaf sekali vi….aku mungkin tidak terlalu memikirkan hal2 seperti itu… Viona : oh tidak apa2 gih…aku gak perlu jawaban sekarang kok, aku akan menunggu…. Gigih :tapi tapi bukan begitu maksudnya vi…tapi….tapi…sebenarnya aku sudah lama punya sahabat dihatiku, kamu tau kan??? Dia Ratih….aku sudah lama dengan dia… Viona : hah ratih…..???? Gigih : iya vi, ratih adalah sahabat hatiku….. (mendengar itu semua kemudian dengan berkaca2 dan tidak berucap apa2 viona langsung pergi….dipanggil oleh gigihpun dia tak menoleh….kemudian teman2nya bingung….dan ikut pergi….) (setting laangsung di kamar viona (rosa, hati yang kau sakiti)…viona begitu terpukul dan menangis tersedu….kemudian dia mengambil foto gigih dan menyobeknya….lalu kembali menangis….)hingga terdengar oleh kakaknya yaitu dewi… Dewi : kamu kenapa vi….???tadi katanya mau pergi bersama teman2mu menemui gigih… Viona masih tetap menangis…. Dewi : viona, jangan seperti itu sayang, cerita ke kakak… Lalu viona menangis dan merangkul kakanya sambil berkata bahwa dia sangat terluka… Viona : gigih sudah punya yang lain ka….dia sudah ratih….aku sakit ka….kenapa aku tidak tau dari dulu…. Dewi : sudah sayang, sudah….berarti dia memang bukan jodoh yang tepa untukmu…. Viona : tapi aku sayang ke dia, aku sayang…. Dewi : iya, tapi seberapa hebatnya cintamu jika memang Tuhan tidak mengizinkan maka tidak akan terjadi….dulu kaka juga seperti itu, tapi akhirnya kakak mendpatkan yang lebih baik dari cinta pertama kaka… Viona : masa ka….seperti itukah cinta??? Dewi : iya vi, jangan pernah kita menganggap cinta itu bisa memiliki, denga melihat dia bahagia lalu kita senang,,,itu sudah merupakan cinta….hapus air matamu…resapi dan maknai kata2 kaka ini….kamu sudah bukan anak kecil lagi…. Viona : mengangguk sambil mengusap air mata…. (setting langsung dirumah ratih….bersama ibu dan ayahnya ratih duduk di ruangan tengah,,,) Bapak ratih : ratih, gimana kuliah kamu nak?? Ratih : Alhamdulillah pak, lancar, sebentar lagi akan ujian semester… Ibu ratih: oh, ya belajar yang rajin ya, tunjukin kalo kamu bisa jadi anak membanggakan… Ratih : iya bu, insya Alloh… Bapak : oh ya ratih, minggu depan pak kades mau kesini untuk melamar kamu menjadi menantunya…. Ratih sedikit kaget….(settting langsung dikamar ratih….(rosa, takdir cinta) Setting langsung di sungai cijalu , terjadi percakapan antara ratih dan gigih Gigih : terus keputusanmu bagaimana? Ratih : mau tidak mau mas…aku menerima perintah ayahku Gigih : jadi, semudah itu yah…. Ratih : beliau orang tuaku mas…aku tidak mau melawan…. Gigih : terdiam dan bingung….aku berjanji, aku akan mendapatkanmu…. (setting langsung kampus….gigih Nampak menjadi pendiam dan merenung sendiri….) Lalu hendro mencoba mendekati gigih Hendro : aku sudah denger gih…kamu yang sabar…sebelum janur kuning belum melengkung, maka 1001 jalan masih terbuka… Gigih ; maksudnya…..ting(lagu JB dangdut) (ternyata hendro puny aide untuk mendekati ayah ratih yaitu dengan cara gigih berpura-pura menjadi sales obat….dan menawarkannya ke ayah ratih….) Gigih : Assalamualaikum…. Ratih : walaikumsalam….sambil sedikit memahami wajah gigih yang memakai kacamata ….ini ini mas gigih kan??? Gigih : ssstttt!!!jangan keras2…bapak kamu engga tau kan sama saya???cepat panggil ayah… Ratih : oh iya iya mas….yah ayah, ada tamu… Bapak ratih : keluar dari kamarnya memakai sarung )…ada apa yam as, silahkan duduk… Gigih : iya pak terima kasih…gini pak saya akan menawarkan barang ini….bla..bla…(seperti saleman2) Ratih kemudian mengantarkan teh manis, sambil tersenyum geli… Kemudian tiba waktu dzuhur dan gigih mengajak ayah ratih sholat berjamaah… Setelah itu, ketika ayah ratih sedang menerima telfon dibelakang, lalu ratih menemui gigih dan tertawa geli… Ratih : mas apa2an sih mas….??? Gigih : ini usaha mas gigih untuk mendapatkan kembali kekasih hatiku,,,hehe Lalu terjadilan dialog diantara mereka…(melihat hal itu, ibu ratih merasa bahwa gigihlah cinta sejati ratih….) (setting langsung didalam kamar ibu…. Ibu : ratih…apa kamu sudah benar2 siap untuk menikah dengan putra pak kades… Ratih : siap engga siap bu, ratih harus siap….ratih ingin jadi anak yang berbakti pada ibu dan ayah….ratih nurut aja… Ibu : tapi apa kamu siap dengan konsekuensinya… Ratih : maksud ibu??? Ibu : iya apa kamu siap berpisah dengan kekasihmu itu…. Ratih : aku belum begitu mengerti dengan apa yang ibu katakan??? Ibu : ibu pernah seusia kamu nak,,,ibu pernah jatuh cinta,,,ya kepada bapakmu….ibu tau gimana rasanya jatuh cinta, gimana rasanya jauh dari kekasih….itu tadi siang kekasihmu kan??? Ratih : oh iya bu,namanya gigih…anaknya soleh….. Tiba2 bapak ratih tak sengaja mendengar percakapan itu ,namun beliau tetap diam diluar… (keesokan harinya gigih kembali dating untuk mengantar pesanan ayahnya,,,lalu ayahnya kembali berpura2 telfon….dan ratihpun kembali menemui gigih dan bercengkerama dengannya….) dari situ ayahnya semakin yakin kalo ratih memang benar2 cinta kepada gigih…. (setting malam hari diruang tamu, ratih ditanya oleh ayahnya….) Ayah : ratih, tadi pak kepala desa bilang bahwa lamarannya akan dipercepat yaitu besok sore….apa kamu siap nak…. Ratih : hanya mengangguk…. Ayah : maaf ratih,bukannya ayah memaksa, tapi jujur ayah ingin kamu mendapat pendamping yang sudah mapan baik dari segi pekerjaan maupun agama… Ayah tidak mau nantinya kamu berjodoh dengan orang yg kurang jelas….(sedikit menyindir) Ratih : iya ayah, sambil meneteskan air mata…. Ayah : ayah Tanya lagi ke kamu ratih….apa kamu siap??? Ratih : si siaap ayah, ratih ingin berbakti ke ayah, membahagiakan ayah… (mendengar perkataan itu,ibu ratih’pun tak kuasa menahan air matanya)… Ayah : baiklah ratih…sekarang ayah akan menelfon pak kades,,,,karena kamu sudah menyatakan siap…. (ratih semakin deras meneteskan air matanya) Ayah : (telepon pak kades) assalamualaikum pak kades…selamat malam… Oh ya saya baik2 saja….sekeluarga juga alhamdulillah baik,gimana dengan keluarga pak kades ….alhamdulillahhh…. Begini pak kades, sepertinya saya ingin sekali melihat putrid saya lulus dulu, jadi mungkin pertunagannya kita batalkan saja….saya rasa biar nanti putri saya yang akan menentukan pilihannya sendiri….bukankah kita sudah sama2 tau kalo jodoh itu Alloh yang menentukan?? Gimana pak kades???....alhamdulillah kalo bisa menerima keputusan saya, ya sudah pak kades,,,kapan2 saya berkunjung kesitu,,,assalamuaalaikum…. Mendengar percakapan ayahnya, ratihpun kaget dan semakin menangis merangkul ibunya dan mencium tangan ayahnya….. Terima kasih ayah, terima kasih…. Ayah : kamu sudah membaktikan dirimu untuk ayah tidak mungkin ayah akan tega memaksakan cintamu….pergilah nak, tuntut ilmumu setinggi mungkin, menikah nanti setelah kamu lulus saja…oh ya, sampaikan salam ayah kepada kekasihmu….untuk terus mebuktikan bahwa dia adalah calon menantu yang baik dan bertanggung jawab…. Iya ayah…terima kasih…. (setting langsung dikampus….ratih langsung mengabarkan berita ini kepada gigih….dan gighpun merasa sangat bahagia dan sujud syukur… Gigih : aku berjanji ratih, setelah lulus aku akan mendapat pekerjaan yang mapan untu kemudia nanti kita bisa bersama….aku janji…dengan menyebut nama Alloh….sesungguhnya dikota inilah aku dilahirkan, dikota inilah aku mendapat pendidikan dan pekerjaan dan dikota inilah aku mendapatkan jodohku,,,terima kasih ya Alloh… Lalu mereka bersama berjalan pulang dari kampu STAIS dengan hati gembira,,,,(wali abatasa) SELESAIIIIII…..